Kamis, 25 Maret 2010

Prospek Investasi Makin Cerah

Wednesday, 24 March 2010
JAKARTA(SI) – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimistis pertumbuhan investasi tahun ini bisa mencapai 15%,didukung pulihnya perekonomian global dan positifnya perekonomian Indonesia.


Kepala BKPM Gita Wirjawan mengatakan, optimisme itu dilandasi realisasi investasi yang masuk, baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA) selama kuartal pertama tahun ini. ”Kuartal pertama ini lebih baik dari (periode yang sama) tahun lalu. Saya sudah lihat dari hitungan kasar saya.Tapi, angka pastinya baru akan dikeluarkan bulan April,” kata Gita di Jakarta kemarin. Menurut Gita, membaiknya pertumbuhan investasi pada kuartal pertama terjadi karena sudah tidak ada lagi imbas krisis ekonomi global seperti yang terjadi pada 2008-2009 lalu.

Investor yang mulai percaya pada pemulihan perekonomian dunia, kata dia,mulai melakukan investasi ke negara-negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi positif, termasuk Indonesia. ”Ditambah lagi loyalitas para investor dari Asia Pasifik terhadap Indonesia,”tuturnya. Selain itu,kata Gita,perubahan kebijakan yang dilakukan pemerintah juga memperkuat penilaian positif terhadap Indonesia. Terutama, kebijakan yang terkait dengan investasi seperti pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) atau daftar negatif investasi (DNI). ”Ini wujud keseriusan pemerintah untuk menyingkirkan kebijakan-kebijakan yang mengganggu iklim investasi,”imbuhnya.

Gita mengungkapkan, beberapa sektor yang mendongkrak pertumbuhan investasi selama kuartal pertama tahun ini adalah sektor telekomunikasi, infrastruktur, dan transportasi.Menurut dia, khusus untuk penanaman modal asing, investasi yang masuk masih antara lain berasal dari Singapura, beberapa negara ASEAN lainnya, Jepang,Taiwan,dan Korea. Seperti diketahui, awal tahun ini beberapa perusahaan besar mulai berinvestasi di berbagai sektor industri di Tanah Air.Toshiba misalnya, merelokasi pabrik televisi dan DVD dari Vietnam ke Indonesia. Lalu, Adidas dan Nike merelokasi order sepatunya dari China ke Indonesia. Mengenai persaingan dengan negara tetangga,Gita tidak gentar.

Kendati Vietnam mulai melakukan promosi besar-besaran untuk menarik investor asing,kata dia,Indonesia juga menawarkan fasilitas dan intensif yang tak kalah menarik untuk mendukung investasi. ”Saya tidak khawatir soal arus investasi ke Vietnam. Selama ini kita sudah berusaha bangun kebijakan baru yang sifatnya menopang investasi,”ujarnya. Selain itu, kata Gita, perekonomian Indonesia pun jauh lebih baik ketimbang negara lain. Daya beli nasional, kata dia, mencapai USD580 miliar,mengungguli Thailand yang hanya USD280 miliar dan Malaysia sebesar USD220 miliar.Tren pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cenderung membaik, tegas dia,akan menjadi katalisator pertumbuhan investasi.

”Peluang pasar kita jauh lebih besar, jadi kita optimistis,” jelasnya. Prospektifnya perekonomian Indonesia dibenarkan oleh Economist Intelligence Unit (EIU) yang memprediksi produk domestik bruto (PDB) Indonesia tahun ini berpeluang tumbuh 5,6%. Direktur Jaringan Korporasi EIU Ross O’Brien mengatakan, Indonesia kini melangkah dengan pasti menuju pemulihan ekonomi pascakrisis global. ”Tapi, ada banyak aspek dari perkembangan Indonesia yang membutuhkan reformasi dan restrukturisasi yang sungguh-sungguh apabila Indonesia ingin mencapai cita-citanya melampaui pertumbuhan ekonomi per tahun sebesar 7% atau lebih sebagaimana diramalkan berbagai pihak,”tuturnya.

Berdasarkan prediksi EIU,PDB Indonesia akan tumbuh 5,6% pada 2010 dan 5,9% pada 2011 seiring dengan pulihnya perekonomian global dan negara-negara Asia lainnya. Menurut EIU, keterbukaan Indonesia terhadap pasar dunia akan membantu terciptanya peluang-peluang baru. (sandra karina/ant)

sumber : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/312976/

Rabu, 24 Maret 2010

IDENTITAS DIRI

Nama
Ignasius Indra Kurnianto

NIM
109 3111 024

Program Studi
D3 Akuntansi

Fakultas Ekonomi

Universitas Teknologi Yogyakarta